Rabu, 19 Oktober 2011

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER


AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Kasus integratif: Northwest industries
Segerah setelah mempelajari cara menggunakan software audit untuk computer, jasot scott di tugaskan pada sebuah proyek di seattle paper products (SPP). Perusahaan tersebut sedang memodifikasi system penggajian di department penjualannya, untuk mengubah cara menghitung komisi penjualan. Di bawah system yang lama,komisi mrupakan persentase tetap dari nilai penjualan. System baru ini jauh lebih rumit, dengan tariff komisi yang berbeda-beda tergantung pada produk yang dijual dan nilai total volume penjualan.
            Tugas Jason yang pertama adalah menggunakan software audit untuk menulis program pengujian simulasi pararel, yang menghitung komisi penjualan dan membandingkan hasilnya dengan yang dihasilkan oleh system yang baru. Jason mendapatkan dokumentasi penggajian yang dibutuhkannya dan rincian tentang kebijakan komisi penjualan yang baru.
            Jason mendapatkan file yang berisi transaksi penjualan untuk untuk periode penggajian trakhir dan menggunakannya untuk menjalankan programnya. Dia sangat terkejut, karna hasil perhitungannya lebih rendah $5.000 dari pada yang dihasilkanoleh program baru SPP; bahkan, terdapat perbedaan individual atas sekitar separuh dari pegawai penjualan perusahaan. Jason memeriksa ulang kode program tapi tidak dapat meneukan kesalahan apa pun.Dia memilih seorang pegawai  penjual yang catatannya memiliki perbedaan perhitungan, dan menghitung ulang komisi yang tercatat secara manual. Hasilnya sesuai denagn hasil sebelumnya dari progam miliknya.Dia dan berkesimpilan bahwa progam miliknya sudah benar kesalahan terletak pada progam yang baru. Berdasarkan kesimpulan ini, dia memikirkan beberapa pertanyaan berikut:
1.      Bagaimana sebuah kesalahan pemrograman yang sangat segnitifkan seperti ini terlewat oleh para pembuat program berpengalamn yang meninjau dan menguji system baru tersebut secara keseluruhan?
2.      Apakah ini merupakan kesalahan yang tidak disengaja atau mungkinkah ini merupakan kasus penipuan lainnya?
3.      Apa yang dapat dilakukan untuk menemukan kesalahan dalam program tersebut?

Judul buku: accounting information system, penerbit : Salemba Empat, Pengarang : marshall b.romney & paul john steinbart                         
                                                                                                                        Hal: 387-388
PENDAHULUAN
Bab ini berfokus pada berbagai konsep dan teknik yang digunakan dalam melakukan audit SIA. Para auditor disewa untuk berbagai jenis tugas dan tanggung jawab. Banyak organisasi yang memperkerjakan auditor internal untuk mengevakuasi jalannya oprasi perusahaan. General accounting office dan pemerintah Negara bagian juga memperkerjakan auditor untuk mengevaluasi kinerja manajemen dan kesesuaian dengan keinginan legislative dalam berbgai departemen milik pemerintah. Departemen pertahanan memperkerjakan auditor untuk melakukan tinjauan atas catatan keuangan perusahaan-perusahaan terbuka menyewa auditor eksternal untuk memberikan tinjauan independen atas laporan keuangan mereka.
            Bab ini ditulis terutama berdasarkan prespektif dari auditor internal. Auditor internal secara langsung bertanggung jawab untuk membantu pihak manajemen meningkatkan evektifitas dan evesiensi organisasional termasuk membantu mendesain dan mengimplentasikan SIA yang memberikan kontribusi pada tujuan perusahaan. Sebaliknya, auditor eksternal terutama bertanggung jawab pada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan dan investor, dan hanya secara tidak langsung berkepentingan dalam berefektivitas SIA Perusahaan. Diluar perbedaan ini, banyak konsep dan teknik audit internal yang didiskusikan dalam bab ini yang dapat di terapkan untuk audit eksternal.
            Bagian utama dari bab ini membarikan gambaran umum proses audit, linkup dan tujuan kegiatan audit internal, serta langkah-langkah proses audit. Bagian kedua mendeskripsikan sebuah metodologi dan serangkaian teknik untuk mengevaluasi pengendalian internal SIA. Bagian ketiga, mendiskusikan teknik evaluasi atas keandalan dan integritas informasi SIA baggian trakhir, merupakan tinjauan terhadap audit oprasional SIA.

SIFAT AUDIT
American accounting association telah merumuskan definisi umum berikut ini untuk audit. Audit adalah sebuah proses sistematis untuk secara objecktif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan transaksi bernilai ekonomis, untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan tesebut dengan criteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemaki yang berkepentingan.
           
Judul buku: accounting information system, penerbit : Salemba Empat, Pengarang : marshall b.romney & paul john steinbart                         
Hal : 388-389
Audit membutuhkan pendekatan langkah perlangkah yang dibentuk dengan perencanaan teliti serta pemilihan dan pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-hati. Dalam membuat rekomendasi, auditor membuat criteria-kriteria, seperti prinsip-prinsip manajemen dan pengendalian, yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, sebagai dasar evaluasi.

            Para auditor biasanya mengaudit diluar computer (audit around the computer) dan tidak menghiraukan computer dan program-programnya. Mereka hanya mempelajari catatan dan output dari system tersebut, dan berpikir jikaoutput telah benar dihasilkan dari input system, maka pemrosesan pastilah andal.pendekatan yang telah baru, yaitu audit melalui computer , menggunakan computer untuk memeriksa kacukupan pengendalian system, data dan output. Sebagian besar teknik audit yang didiskusikan dalam bab ini melibatkan audit melalui computer.

Standar-Standar Audit internal
Berdasarkan institute of internal auditor (IIA, tujuan dari audit internal adalah untuk mengevaluasi kecukupan dan evektifitas system pengendalian internal perusahaan, serta menetapkan keluasan dari pelaksanaan tanggung jawab yang benar-benar dilakukan. Kelima standar lingkup audit IIA memberikan garis besar atas tanggung jawab auditor internal:
1.      Melakukan tinjauan atas keandalan dan integritas informasi oprasional dan keuangan, serta bagaimana hal tersebut diidentifikasi, diukur, diklasifikasi dan dilaporkan.
2.      Menetapkan apakah system telah didisain untuk sesuai dengan kebijakan oprasional dan pelaporan,perencanaan,prosedur,hokum,dan peraturan yang berlaku.
3.      Melakukan tinjauan mengenai bagaimana asset dijaga, dan memverivikasi keberadaan asset tersebut.
4.      Mempelajari sumber daya perusahaan untuk menetapakan seberapa efektif dan efisien mereka digunakan.
5.      Melakukan tinjauan atas oprasional dan program perusahaan, untuk menetapkan apakah mereka dapat memenuhi tujuan-tujuan mereka.


Judul buku: accounting information system, penerbit : Salemba Empat, Pengarang : marshall b.romney & paul john steinbart                         
Hal : 389
Bagaimana organisasi sekarang ini, menggunakan SIA terkomputerisasi untuk memproses, menyiapan, dan mengendalikan informasi perusahaan. Untuk mencapai kelima tujuan yang telah disebutkan diatas, seorang auditor internal memiliki kualifikasi untuk memeriksa seluruh elemen SIA yang terkomputerisasi dan menggunakan computer sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan audit tersebut. Dengan kata lain , keahlian computer merupakan hal yang penting untuk melaksanakan audit internal.

Jenis-jenis Kegiatan Audit Internal

Terdapat tiga jenis audit yang biasanya dilakukan,yaitu:
1.      Audit keuangan memeriksa keandalan dan integritas catatan-caatan akutansi (baik informasi keuangan dan oprasional) dan menghubungkan dengan standar pertama dari kelima standar lingkup audit internal. Para auditor biasanya mengaudit diluar computer (audit around the computer) dan tidak menghiraukan computer dan program-programnya. Mereka hanya mempelajari catatan dan output dari system tersebut, dan berpikir
2.      Audit system informasi melakukan tinjauan atas pengendalian SIA untuk menilaia kesesuaiannya dengan kebijakan dan prosedur pengendalian serta efektifitas dalam menjaga asset perusahaan. Lingkupnya secara kasar berhubungan dengan standar kedua dan ketiga dari IIA.
 maka pemrosesan pastilah andal.pendekatan yang telah baru, yaitu audit melalui computer , menggunakan computer untuk memeriksa kacukupan pengendalian system, data dan output. Sebagian besar teknik audit yang didiskusikan dalam bab ini melibatkan audit melalui computer.

3.      Audit oprasional atau manajemen berkaitan dengan penggunaan secara ekonomis dan efesien sumber daya, serta pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Lingkupnya berhubungan dengan standar keempat dan kelima.pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-hati. Dalam membuat rekomendasi, auditor membuat criteria-kriteria, seperti prinsip-prinsip manajemen dan pengendalian, yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, sebagai dasar evaluasi.

Judul buku: accounting information system, penerbit : Salemba Empat, Pengarang : marshall b.romney & paul john steinbart                  
 Hal : 390
Tinjauan menyeluruh proses audit
Seluruh audit menggunakanurutan kegiatan yang hamper sama, hingga dapat dibagi kedalam empat langkah :
1.      Merencanakan
2.      Mengumpulkan bukti
3.      Mengevaluasi bukti
4.      Dan mengkomunikasikan hasil audit
Menyajikan tinjauan menyeluruh proses audit, denngan menspesifikasikan beberapa prosedur yang biasanya dilakukan untuk setiap tahap tersebut. Bagian ini mendiskusikan keempat tahap audit dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara lebih terinci.

Merencanakan Audit
Tujuan dari perencanaan audit adalah untuk menetapkan:
1.      Mengapa
2.      Bagaimana
3.      Kapan
4.      Dan oleh siapa audit akan dilaksanakan
Langkah utama dalam perencanaan audit adalah menetapkan lingkup dan tujuan audit. Contohnya, lingkup audit sebuah perusahaan terbuka meluas hingga kepara pemegang saham perusahaan dengan tujuan mengevaluasi kejujuran penyajian laporan keuangan. Sebaliknya, audit internak mungkin memeriksa seluruh devisi, departemen tertentu, atau sebuah aplikasi computer. Audit internal dapat berfokus pada pengandalian internal, informasi keuangan, kinerja oprasional, atau beberapa kombinasi dari ketiga audit tersebut.
            Sebuah tim audit yang memiliki pengalaman dan keahlian yang dibutuhkan akan dibentuk. Para anggota tim menjadi lebih dalam mengenali pihak yang diaudit (auditee) melalui diskusi dengan personil tingkat supervisor dan oprasional, melakukan tinjauan.

Judul buku: accounting information system, penerbit : Salemba Empat, Pengarang : marshall b.romney & paul john steinbart                         

Hal : 390

Tidak ada komentar:

Posting Komentar